Mengungkap Alasan Mengapa Gambar AI Tidak Memiliki Metadata Seperti Foto Asli

Hasil gambar yang diciptakan oleh AI sering kali tidak memiliki informasi metadata yang kompleks karena sejumlah alasan yang berkaitan dengan cara gambar tersebut dihasilkan, serta bagaimana metadata terkait dengan proses pembuatan gambar itu sendiri. Untuk memahami hal ini dengan lebih baik, kita bisa membahasnya secara lebih rinci:

berikut contoh pembacaan metadata dari gambar yang dibuat oleh AI :

1. Tidak Ada Perangkat Fisik yang Terlibat
Metadata pada gambar yang diambil dengan kamera fisik (misalnya, foto menggunakan smartphone atau kamera digital) umumnya mencakup informasi seperti:

  • Model Kamera
  • Aperture
  • Kecepatan Shutter
  • Tanggal dan Waktu Foto Diambil
  • Lokasi GPS

Namun, gambar yang dihasilkan oleh AI berbeda karena tidak berasal dari perangkat fisik. Sebaliknya, gambar ini tercipta melalui proses komputasi di mana model AI memanfaatkan algoritma untuk menghasilkan gambar berdasarkan input atau parameter tertentu. Karena tidak ada perangkat keras (seperti kamera atau sensor GPS) yang terlibat, metadata yang biasanya ditemukan pada perangkat fisik ini tidak ada.

2. AI Tidak Menyimpan Informasi Seperti Kamera
Pada gambar yang diambil dengan kamera fisik, metadata menyertakan informasi terkait dengan bagaimana dan kapan gambar itu diambil. Kamera secara otomatis menyimpan informasi penting ini dalam file gambar. Sebaliknya, gambar yang dihasilkan AI tidak memiliki konteks fisik atau spasial terkait perangkat atau lokasi tertentu. AI hanya menghasilkan gambar berdasarkan model dan data yang telah dilatih. Dengan demikian, informasi terkait perangkat seperti merek atau model kamera tidak akan ada dalam metadata.

3. Fokus pada Proses Pembuatan Gambar, Bukan Metadata
Proses pembuatan gambar dengan AI, seperti yang dilakukan oleh generative adversarial networks (GAN) atau model diffusion, lebih berfokus pada sisi kreatif untuk menghasilkan gambar yang tampak realistis atau imajinatif. Model ini mengoptimalkan parameter internalnya untuk menghasilkan output visual yang diinginkan (misalnya, gambar wajah, pemandangan, objek, dll.). Dalam hal ini, metadata dianggap sebagai informasi tambahan yang tidak terlalu relevan dalam pembuatan gambar, sehingga informasi teknis atau geolokasi seringkali tidak disertakan.

4. AI Tidak Menghasilkan Waktu dan Lokasi
Gambar yang dihasilkan oleh AI tidak berhubungan dengan dunia nyata dan tidak memiliki elemen temporal (waktu) atau spasial (lokasi). Metadata yang lebih kompleks, seperti waktu pengambilan gambar atau koordinat GPS, bergantung pada data dunia nyata yang diambil dari perangkat fisik. Karena gambar AI tidak berasal dari dunia nyata, metadata terkait waktu dan lokasi tidak ada.

5. Algoritma AI Tidak Menyertakan Metadata Secara Default
Banyak model AI yang digunakan untuk menghasilkan gambar tidak dirancang untuk menyertakan metadata. Meskipun bisa saja menambahkan beberapa metadata tertentu (seperti nama model AI yang digunakan atau waktu pembuatan gambar), kebanyakan model AI tidak melakukannya secara otomatis. Pengguna atau pengembang bisa memilih untuk menambahkannya secara manual, namun ini adalah langkah terpisah dari pembuatan gambar itu sendiri.

6. Metadata AI Lebih Sederhana dan Non-Standar
Jika metadata ada pada gambar yang dihasilkan oleh AI, metadata tersebut umumnya sederhana dan terbatas pada:

  • Nama perangkat lunak yang digunakan untuk membuat gambar (misalnya, “Generated by Stable Diffusion” atau “DALL·E”)
  • Tanggal dan Waktu pembuatan gambar
  • Versi model atau framework yang digunakan

Contohnya:

  • Software: “Stable Diffusion v2.1”
  • Creator: “Generated by AI”
  • Date: “2025-01-14”
  • Model: “VQGAN + CLIP”

Namun, informasi yang lebih detail seperti parameter pengambilan gambar, model kamera, atau koordinat GPS tidak akan ditemukan, karena AI tidak menggunakan perangkat keras fisik.

7. Metadata untuk Kebutuhan Pengguna
Jika pengguna atau pengembang ingin menambahkan metadata tambahan, mereka dapat melakukannya secara manual setelah gambar dihasilkan, menggunakan alat seperti ExifTool. Namun, langkah ini terpisah dari proses pembuatan gambar itu sendiri, dan tidak dilakukan otomatis oleh model AI. Oleh karena itu, gambar AI cenderung tidak memiliki metadata yang rumit karena tidak ada mekanisme atau kebutuhan untuk menyertakan informasi tersebut dalam alur kerja pembuatan gambar.

8. Keamanan dan Privasi
Beberapa pengembang AI memilih untuk tidak menambahkan metadata yang rumit, terutama jika itu berisiko terkait penyalahgunaan atau masalah privasi. Misalnya, jika model AI digunakan untuk menghasilkan gambar yang meniru individu nyata, menambahkan metadata tentang proses atau perangkat yang digunakan bisa menimbulkan masalah terkait dengan keamanan atau hak cipta.

Kesimpulan
Gambar yang dihasilkan oleh AI tidak memiliki metadata yang kompleks karena alasan utama bahwa AI tidak menggunakan perangkat fisik untuk menangkap gambar. Gambar ini tidak menyertakan data dunia nyata seperti waktu dan lokasi, dan lebih fokus pada hasil visual tanpa melibatkan informasi teknis atau konteks fisik. Meskipun metadata sederhana (seperti perangkat lunak yang digunakan) bisa ditambahkan, itu tidak terjadi secara otomatis dalam proses pembuatan gambar AI. Oleh karena itu, jika metadata yang lebih mendalam dibutuhkan, pengguna perlu menambahkannya secara manual setelah gambar dihasilkan.

Jika Anda ingin menambah atau mengedit metadata pada gambar AI, Anda dapat menggunakan alat seperti ExifTool atau Adobe Photoshop untuk memasukkan informasi tersebut sesuai kebutuhan.

Author

  • (Author)

    Nanda Diaz Arizona seorang profesional dan akademisi berpengalaman yang saat ini berkerja sebagai dosen di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI). Bidang ilmu utama yang dikuasai meliputi: - Digital Forensic Analyst - Programmer - Software Developer - Network Analyst - Microcontroller Developer - Malware analysis Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, telah aktif berkecimpung dalam dunia teknologi informasi, baik sebagai akademisi maupun praktisi. Tidak hanya mengajar, Nanda Diaz juga bekerja di berbagai perusahaan teknologi sebagai tenaga ahli dalam: - Pengembangan dan optimalisasi jaringan komputer. - Keamanan jaringan dan analisis risiko. - Analisa keamanan siber, termasuk mitigasi ancaman. - Pengembangan infrastruktur jaringan berskala besar.

    View all posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *